Ø Marger
Merger adalah penggabungan dua
atau lebih perusahaan menjadi suatu kesatuan. Seperti adanya perbedaan perusahaan
kecil, menegah dan besar di Indonesia, ada juga beberapa
perusahaan yang melakukan suatu kerja sama dengan cara penggabungan dengan
berbagai alasan dan keperluan tertentu. Merger sendiri juga bisa diartikan
sebagai penggabungan atau menyatukan 2 atau lebih perusahaan dimana salah satu
diantaranya tetap berdiri utuh lengkap dan tetap dengan nama perseroannya
sedangkan perseroan yang lainnya di hilangkan atau dengan kata lain perseroan
yang namanya lenyap akan menjadi bagian dari perseroan yang utuh. Perusahaan
merger dapat di bedakan menjadi 3 jenis yaitu :
- Merger Horizontal : Ini adalah usaha merger atau penggabungan 2 atau lebih perusahaan yang memiliki dan bergerak di bidang usaha yang sama. Seperti 2 perusahaan roti yang berbeda brand bergabung bersama.
- Merger Vertikal : Ini merupakan proses merger atau penggabungan perusahaan yang bergerak di bidang usaha yang masih saling berhubungan dan ketergantungan. Misalnya saja Perusahaan tepung yang menjadi satu dengan perusahaan roti atau perusahaan mobil yang merger dengan perusahaan ban.
- Konglomerat : Ini adalah jenis kerja sama antara 2 atau lebih perusahaan yang bergerak dan memiliki produk di bidang yang tidak sama dan hampir tidak ada kaitannya. Contohnya saja merger perusahaan kain dengan perusahaan mobil atau perusahaan elektronik dengan perusahaan ban. Biasnya terbentuknya perusahaan merger jenis konglomerat ini didasari oleh keinginan mempercepat mendapatkan hasil yang baik, optimal, saling menukar saham dan memiliki kerja sama yang intens. Ini juga merupakan salah satu dampak dari kekurangan dan kelebihan pasar persaingan tidak sempurna.
Sedangkan Alasan penggabungan atau terciptanya
perusahaan merger adalah :
- Diversifikasi Usaha
Ini adalah tujuan dimana perusahaan-perusahaan
tersebut ingin menguasai dan memiliki kekuatan penuh untuk mendapatkan peluang
tinggi di berbagai bidang usaha yang berbeda. Adanya peluang keuntungan yang
lebih tinggi ketimbang usaha lain adalah salah satu strategi dari perusahaan
yang melakukan diversifikasi usaha. Perusahaan lain memiliki kecendrungan bisa
membantu atau mendongkrak pertumbuhan sebuah perusahaan yang memiliki kenyataan
yang jauh dari perencanaan yang di harapkan atau tidak sesuai dengan ekspektasi
awal yang telah di bangun sebelumnya, sekaligus adanya diversifikasi usaha
dapat meminimalisir resiko yang mungkin terjadi.
- Investasi
Seperti faham yang di anut oleh sebagian
besar perusahaan
multinasional di Indonesia, yaitu dengan menambah dan mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya. Maka tujuan di bentuknya sebuah perusahaan
merger adalah untuk mendambah pundi-pundi pendapatan dengan bersatu dengan
perusahaan-perusahaan lainyang tentunya profitable.
- Memperluas Skala Perusahaan
Untuk memperbesar atau memperluas sebuah skala
perusahaan yang akan di gabungkan, inilah mengapa di adakan atau di dirikannya
sebuah perusahaan merger. Karena sumber keuangan
perusahaan akan bertambah jika skalanya di perbesar. Networking
dan jangkauan dari bursa pasar tentunya akan semakin besar dan meluas, dan ini
akan berakhir pada peningkatan dari omset perusahaan tersebut.
Sedangkan ciri-ciri dari perusahaan merger adalah:
- Akan ada salah satu dari beberapa perusahaan tersebut yang menerima penggabungan atau tetap dan perusahaan lainnya yang bergabung.
- Perusahaan-perusahaan yang telah bergabung dengan salah satu perusahaan yang tetap atau sang penerima penggabungan akan segera hilang atau bubar sedangkan yang menerima penggabungalah yang akan tetap ada atau eksis.
- RUPS harus menyetujui adanya konsep maupun rancangan dari akta merger perusahaan tersebut.
- Perusahaan merger ada yang akan melakukan pembaharuan anggaran dasar maupun ada yang masih menggunakan anggaran dasar perusahaan yang lama.
- Menkumham akan mengetahui dan mensetujui perubahan anggaaran dasar perusahaan merger tersebut.
Sumber
: https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-usaha/contoh-perusahaan-merger
Contoh marger :
Ø
Indofood Merger 5 Perusahaan Rp. 466,47 Miliar
PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berencana menggabungkan usaha (merger) lima
perusahaan yakni, PT Indosentra Pelangi, PT Gizindo Primanusantara, PT
Indobiskuit Mandiri Makmur, PT Ciptakemas Abadi, dan PT Indofood CBP Sukses
Makmur (CBP). Seperti
diungkapkan manajemen perseroan dalam keterangannya di keterbukaan informasi
Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Senin (23/11/2009), merger tersebut
memakan biaya (modal disetor) sebesar Rp466.476.176.00 (Rp466,47 miliar).
CBP
akan tetap berdiri sebagai perusahaan hasil penggabungan, sedangkan empat
perusahaan lainnya akan bubar demi hukum tanpa dilakukan likuidasi terlebih
dahulu.Masing-masing perusahaan peserta penggabungan seluruh sahamnya akan
dimiliki oleh INDF yang masing-masing bergerak dalam bidang industri pembuatan
produk konsumen bermerek, industri pembuatan kecap dan sambal serta industri
pembuatan kemasan yang merupakan industri penunjang bagi industri produk
konsumen bermerek.
Oleh
karena itu, untuk mengkonsolidasikan industri produk konsumen bermerek, maka
penggabungan dirasa perlu dilakukan, mengingat bidang usaha perusahaan peserta
penggabungan merupakan salah satu alternatif untuk mencapai pengelolaan usaha
yang lebih efisien, efektif, dan produktif.Nantinya, modal dasar perseroan akan
menjadi Rp750 miliar yang terbagi atas 750 juta lembar saham dengan nilai
nominal Rp1.000 per lembar saham. Sementara untuk modal ditempatkan sebesar
Rp466.476.176.000 yang terbagi atas 466.476.176 lembar saham.Dengan demikian,
dengan terlaksananya penggabungan maka perusahaan hasil penggabungan akan
menanggung semua biaya dan pajak yang berhubungan dengan pengalihan dan
pendaftaran pengalihan/balik nama aktiva menjadi atas nama perusahaan hasil
penggabungan
Ø Merger PT Bank
Mandiri (Persero)
Untuk mengatasi
krisis ekonomi regional yang sampai saat ini masih melanda Indonesia diperlukan
pembenahan sektor moneter yang antara lain dengan melalui rekapitalisasi
perbankan.Pendirian PT Bank Mandiri (Persero) yang dilanjutkan merger dengan PT
Bank Bumi Daya (Persero), PT Bank Dagang Negara (Persero), PT Bank Ekspor Impor
Indonesia (Persero) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) merupakan salah
satu implementasi rekapitalisasi perbankan yang diharapkan akan menjadi pilar
perbankan Indonesia. Pendekatan merger seperti ini
akan digunakan Pemerintah untuk memperbaiki kinerja bank-bank lain yang
mengalami kesulitan keuangan.
Proses untuk
melakukan merger dimulai dengan tahapan persiapan merger yang meliputi inisiasi
merger, penetapan tujuan melaksanakan merger, jenis merger yang akan dipilih
dan inventarisasi isu-isu yang timbul. Tahapan ini merupakan tahapan yang
sangat penting karena akan menentukan berhasil tidaknya rencana merger.
Tahapan
selanjutnya adalah legal merger yang meliputi pembentukan tim merger, pemenuhan
persyaratan merger, penunjukan konsultan untuk membantu merger, pemilihan
partner merger, penetapan kebijakan selama proses merger, dan penyusunan
rencana kerja. Kegagalan suatu merger dapat terjadi karena kesulitan bank
peserta merger untuk memenuhi persyaratan merger khususnya dalam menambah modal
dan mengurangi aktiva yang tidak produktif.
Tahapan
terakhir proses merger adalah operasional merger dimana tahapan ini dapat
menggambarkan keberhasilan suatu proses merger. Tahapan ini meliputi komunikasi
kepada semua pihak tentang merger dan integrasi bank-bank peserta merger (SDM,
operasional, IT dan lain-lain).
Peranan
pemegang saham sangat menentukan keberhasilan merger terutama dalam
melaksanakan persiapan dan legal merger. Dalam kasus merger PT Bank Mandiri
(Persero) inisiatif merger datang dari pemerintah dalam hal ini Departemen
Keuangan dan Menteri Negara BUMN sebagai pemegang saham. Tujuan dan jenis
merger ditetapkan oleh pemerintah yang kemudian ditindaklanjuti oleh managemen
masing-masing bank peserta merger.Demikian juga halnya tentang pemenuhan modal.
Tambahan modal yang biasanya merupakan kendala utama dalam proses merger
disediakan oleh pemerintah dengan menerbitkan rekap bond.
Dalam
pelaksanaan operasional merger PT Bank Mandiri (Persero) memberikan pilihan
kepada pegawai apakah akan ikut bergabung PT Bank Mandiri (Persero) atau
mengambil Program Pensiunan Sukarela (PPS). Pegawai yang ikut bergabung dites
ulang untuk mengetahui kompetensi yang bersangkutan untuk menduduki jabatan
yang tersedia.
Sistem IT yang
digunakan dipilih IT dari salah satu bank yang akan merger yaitu IT PT Bank
Ekspor Impor Indonesia karena dinilai paling sesuai dengan kebutuhan PT Bank
Mandiri (Persero) saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang.
Penggantian
sistem dan prosedur dilakukan secara bertahap dari satu cabang ke cabang lain
(roll out) sampai dengan semua kantor cabang menggunakan sistem dan prosedur
yang sama.Perkembangan kinerja PT Bank Mandiri (Persero) setelah semua proses
merger diselesaikan semakin baik dengan melihat perkembangan keuangan dari
tahun 1998 sampai dengan tahun 2001.
Ø BI Setujui Merger CIMB Niaga-Lippo
JAKARTA,
JUMAT — PT
Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk mendapat persetujuan resmi Bank
Indonesia untuk melakukan penggabungan usaha atau merger.Persetujuan BI yang
diterima dalam bentuk surat tertanggal 15 Oktober 2008 tersebut membuka jalan
bagi merger bank pertama, yang dikaitkan dengan kebijakan kepemilikan tunggal (single
presence policy/SPP).”Kami akan segera menyelesaikan proses merger, di
mana bank hasil penggabungan akan menjadi bank terbesar kelima di Indonesia
berdasarkan jumlah
aset,” ujar Dato’ Nazir Razak, Group Chief Executive CIMB Group
dalam siaran pers, Kamis (16/10).
Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo
sepakat melakukan konsolidasi terhadap bisnis mereka pada 2 Juni 2008.
Konsolidasi itu memungkinkan Khazanah Nasional Berhad, pemegang saham kedua
bank, memenuhi tenggat waktu aturan SPP, yaitu akhir tahun 2010.Melalui rencana
merger tersebut, CIMB Group akan memiliki 58,7 persen atau 81,3 persen saham di
Bank CIMB Niaga, tergantung jumlah pemegang saham yang memilih untuk tetap
bergabung dengan bank baru ini.”Kekuatan dari CIMB Niaga dan Lippo yang saling
melengkapi dan dukungan model universal banking yang dimiliki CIMB
Group akan membuat bank hasil gabungan siap berkompetisi dan berkembang efektif
di pasar,” kata Nazir.
BI juga menyetujui penunjukan
bankir senior, Arwin Rasyid (51), sebagai Presiden Direktur Bank CIMB
Niaga.Arwin telah menduduki beberapa posisi senior di sektor perbankan
nasional, antara lain menjadi Wakil Presiden Direktur Bank Negara Indonesia,
Presiden Direktur Bank Danamon Indonesia, dan Wakil Presiden Direktur Bank
Niaga.Dengan keluarnya persetujuan BI, proses merger secara hukum diharapkan
selesai pada November 2008 dan proses integrasi keseluruhan bisnis bank selesai
akhir tahun 2009.
Merger
Niaga Dan Lippo merupakan dampak dari diterapkannya aturan kepemilikan tunggal
(single presence policy / SPP ) yang ditetapkan Bank Indonesia. Ketentuan SPP
mewajibkan kepemilikan tunggal bagi pemegang saham pengendali dilebih dari satu
Bank. Oleh karena itu, Khazanah Berhad asal Malaysia selaku pemilik saham Bank
CIMB Niaga dan Lippo Bank memutuskan untuk merger.
Selain
itu jika merger terlaksana, struktur permodalan akan semakin kokoh dengan
asumsi Niaga memiliki ekiuditas sebesar Rp 5 triliun dan Lippo sebesar Rp 3,6
triliun, maka merger akan memiliki modal Rp 8,7 triliun. Dengan modal sebesar
itu, akan memberikan kredit tanpa harus khawatir terbentuk BMPK ( batas
maksimium pemberian kredit ). Disamping itu, bank hasil merger juga akan lebih
cepat memenuhi syarat Arsitektur Perbankan Indonesia (API) untuk menjadi bank
berskala nasional yang mensyaratkan modal minimal sebesar 10 triliun.
Merger
itu juga akan melahirkan sinergi positif. Lippo yang dikenal cukup kuat diusaha
kecil menengah (UKM) dan system pembayaran (Payment back), diyakini akan bias
menopang bisnis Niaga sebagai pemain kuat disegmen korporat dan kredit
perumahan. Kondisi yang ada adalah penetrasi kredit Lippo masih amat rendah.
Itu terbukti dari Loan to deposit ratio (LDR) yang hanya sekitar 50,7 %.
Sedangkan di Niaga sekitar 95 % dana masyarakat mengalir dalam bentuk kredit.
Hasil
Merger Bank Lippo dan Niaga
- Pascamerger, Simpanan Nasabah CIMB Niaga Meningkat
- PT Bank CIMB Niaga Tbk meraih predikat perusahaan "Sangat Tepercaya".
- Laba Bersih Bank Niaga Capai Rp 207 Miliar
- Niaga-CIMB Group Kirim Pelajar ke Malaysia
Ø PROSES
MERGER BANK PERMATA
Bank Permata merupakan hasil merger dari 5 bank di bawah
badan penyelamatan bank diIndonesia (BPPN)
yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express,PT
Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot. Dalam merger, Bank Bali ditunjuk sebagai
bank platform (bank rangka). Bank Bali berganti nama menjadi Bank
Permata pada bulan Februari2002.Merger
ini merupakan bagian dari program pemerintah yang diluncurkan pada tahun 2001.
Tujuannya untuk merestrukturisasi industri perbankan
Indonesia guna menciptakan industri perbankan yang kuat dan sehat, yang
sempat terkena dampak krisis moneter tahun1997/1998.Pada
awalnya, Bank Permata memiliki operasi yang lebih terfokus pada pembiayaan
usahakecil dan menengah, ritel dan sektor komersial.Setiap bank yang mengambil
bagian dalam merger memiliki latar belakang yang berbeda.Bank Bali Tbk
didirikan pada tahun 1954 sebagai bank komersial. Pada tahun 1990 itumenjadi bank umum menjual 15 juta saham melalui
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bank Universal Tbk didirikan pada tahun
1990 sebagai penggabungan Bank Perkembangan Asiadan Bank Kredit Universal. Pada tahun 1997, Bank Universal tercatat di
BEJ menjual 25 jutasaham untuk investasi publik. Bank Prima Express
didirikan pada tahun 1956 dengan namaBank Tani Nasional.
Pada tahun 1990, itu diubah namanya Bank Prima Express.
Bank Artamedia didirikan pada tahun
1990 sebagai bank umum. Itu diberikan status bank devisa pada tahun
1995. Dan Bank Patriot didirikan tahun 1958 sebagai bank komersial.Beberapa bank-bank yang melakukan merger dimiliki
oleh kaum konglomerat. Bank Balidimiliki oleh Bank Bali Group yang
dikendalikan oleh keluarga Djaja Ramli. SementaraBank Universal dimiliki oleh
Astra Group dan Bank Artamedia dimiliki oleh GramediaGroup dan Kalbe Farma Group.
Ø Konsolidasi
Konsolidasi
merupakan sebuah perjanjian antara dua atau lebih perusahaan untuk membentuk
perusahaan baru, dimana pengurus perusahaan tersebut merupakan kesepakatan
bersama. Konsolidasi bisa disebut juga sebagai kerja sama yang tidak mengurangi
kuasa setiap pihak.
Berikut adalah contoh kasus
konsolidasi yang semoga dapat membantu Sahabat Indonesia semua dalam memahami
pengertian konsolidasi.
Ø Contoh dari kasus konsolidasi yang
pertama adalah Bank Mandiri.
Yang
kita kenal sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank Mandiri berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999,
empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank
Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia, melakukan konsolidasi
dan membentuk Bank baru dan berubah nama menjadi Bank Mandiri.
Bank
Dagang Negara merupakan salah satu Bank tertua di Indonesia. Sebelumnya Bank
Dagang Negara dikenal sebagai Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij yang
didirikan di Batavia (Jakarta) pada tahun 1857. Pada tahun 1949 namanya berubah
menjadi Escomptobank NV. Selanjutnya, pada tahun 1960 Escomptobank
dinasionalisasi dan berubah nama menjadi Bank Dagang Negara, sebuah Bank
pemerintah ynag membiayai sektor industri dan pertambangan.
Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Bank Bumi Daya didirikan melalui suatu proses panjang yang bermula dari nasionalisasi sebuah perusahaan Belanda De Nationale Handelsbank NV, menjadi Bank Umum Negara pada tahun 1959. Pada tahun 1964, Chartered Bank (sebelumnya adalah Bank milik Inggris) juga dinasionalisasi, dan Bank Umum Negara diberi hak untuk melanjutkan operasi Bank tersebut. Pada tahun 1965, bank umum negara digabungkan ke dalam Bank Negara Indonesia dan berganti nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV beralih menjadi Bank Bumi Daya.
Sejarah Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) berawal dari perusahaan dagang Belanda N.V.Nederlansche Handels Maatschappij yang didirikan pada tahun 1842 dan mengembangkan kegiatannya di sektor perbankan pada tahun 1870. Pemerintah Indonesia menasionalisasi perusahaan ini pada tahun 1960, dan selanjutnya pada tahun 1965 perusahan ini digabung dengan Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit II. Pada tahun 1968 Bank Negara Indonsia Unit II dipecah menjadi dua unit, salah satunya adalah Bank Negara Indonesia Unit II Divisi Expor – Impor, yang akhirnya menjadi BankExim, bank Pemerintah yang membiayai kegiatan ekspor dan impor.
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) berawal dari Bank Industri Negara (BIN), sebuah Bank Industri yang didirikan pada tahun1951. Misi Bank Industri Negara adalah mendukung pengembangan sektor – sektor ekonomi tertentu, khususnya perkebunan, industri, dan pertambangan. Bapindo dibentuk sebagai bank milik negara pada tahun 1960 dan BIN kemudian digabung dengan Bank Bapindo. Pada tahun 1970, Bapindo ditugaskan untuk membantu pembangunan nasional melalui pembiayaan jangka menengah dan jangka panjang pada sektor manufaktur, transportasi dan pariwisata.
Ø Konsolidasi Perusahaan Smartfren
Contoh
dari kasus konsolidasi berikutnya adalah PT. Smartfrend yang merupakan
perusahaan telekomunikasi yang sedang naik daun di Indonesia.
Pada kuartal I/2010 PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) dan PT Smart Telecom (Smart) berkonsolidasi dengan mengusung Smartfren.
Mobile-8 Telecom Finance BV (M-8 BV). M-8 BV didirikan pada tanggal 18 Juli 2007 awalnya beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Namun pada tanggal 1 September 2010, M-8 BV memindahkan pusat aktifitasnya ke Jalan 54 Clarendon Road, Watford WD17, 1DU, London, Britania Raya. M-8 BV sepenuhnya dimiliki oleh PT Smartfren Telecom Tbk. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan komersial lainnya.
PT Smart Telecom (Smartel). Smartel didirikan berdasarkan Akta PT Indoprima Mikroselindo No. 60 tanggal 16 Agustus 1996, yang dibuat di hadapan Achmad Abid SH, Notaris pengganti dari Sutjipto SH, Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Indoprima Mikroselindo No. 195 tanggal 25 April 1997, yang dibuat di hadapan Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, yang telah :
Pada kuartal I/2010 PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) dan PT Smart Telecom (Smart) berkonsolidasi dengan mengusung Smartfren.
Mobile-8 Telecom Finance BV (M-8 BV). M-8 BV didirikan pada tanggal 18 Juli 2007 awalnya beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Namun pada tanggal 1 September 2010, M-8 BV memindahkan pusat aktifitasnya ke Jalan 54 Clarendon Road, Watford WD17, 1DU, London, Britania Raya. M-8 BV sepenuhnya dimiliki oleh PT Smartfren Telecom Tbk. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan komersial lainnya.
PT Smart Telecom (Smartel). Smartel didirikan berdasarkan Akta PT Indoprima Mikroselindo No. 60 tanggal 16 Agustus 1996, yang dibuat di hadapan Achmad Abid SH, Notaris pengganti dari Sutjipto SH, Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Indoprima Mikroselindo No. 195 tanggal 25 April 1997, yang dibuat di hadapan Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, yang telah :
1.
Memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.
C2-7023 HT.01.01.TH97 tanggal 25 Juli 1997
2.
Didaftarkan
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1209/BH.09.05/VIII/1997
tanggal 26 Agustus 1997
3.
Diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) No. 90 tanggal 11 November 1997,
Tambahan No. 5282.
Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta
Pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir
dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Smartel No. 23 tanggal 22
Juli 2011 dibuat di hadapan Sri Hidianingsih Adi Sugijanto SH, Notaris di
Jakarta dan telah diterima dan di catat dalam database Sistem Administrasi
Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.
AHU-AH.01.10.27540 tahun 2011 tanggal 24 Agustus 2011. Smartel merupakan
operator telekomunikasi dengan izin penyelenggaraan jaringan bergerak seluler
dengan teknologi CDMA2000 1x dan EV-DO yang bergerak di Frekuensi 1900Mhz.
Sumber: http://kusicerdas.blogspot.co.id/2013/05/contoh-kosolidasi-kali-ini-cah.html
v Akuisisi
o PSAK No. 2 paragraf 08 tahun 1999
Menurut PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan),
akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha di mana salah satu perusahaan yaitu
pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi
perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui
suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.
o Michael A. Hitt
Akuisisi yaitu
memperoleh atau membeli perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar
saham dari perusahaan sasaran.
o P.S Sudarsanan
Sebuah perjanjian, di
mana sebuah perusahaan membeli aset atau saham perusahaan lain, dan para pemegang
saham dari perusahaan lain menjadi sasaran akuisisi akan berhenti menjadi
pemilik perusahaan.
Marcell Go
Akuisisi sering juga
disebut sebagai investasi peranan modal. Akuisisi adalah penguasaan sebagian
saham dari perusahaan subsidiary, melalui pembelian saham hak suara perusahaan subsidiary, dalam jumlah material (lebih dari 50%).
Berdasarkan beberapa
definisi di atas, maka akuisisi dapat disimpulkan sebagai pengambilalihan
kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang dilakukan dengan cara
membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan, di mana perusahaan yang diambil
alih tetap memiliki hukum sendiri dengan maksud untuk pertumbuhan usaha.
Sumber: https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-akuisisi-manfaat-dan-klasifikasinya
Ø Tahun Ini, BNI Berencana Akuisisi
Bank Menengah
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
JAKARTA,
KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI merencanakan sejumlah
aksi korporasi pada tahun 2018 ini. Salah satu yang akan dilakukan oleh
perseroan adalah melakukan akuisisi terhadap bank berskala menengah. Direktur
Keuangan BNI Rico Budidarmo menyatakan, aksi korporasi yang telah dilakukan
oleh perseroan adalah dengan menyuntikkan permodalan kepada anak usaha, yakni
BNI Syariah.
Modal yang telah diinjeksikan sebesar Rp 1 triliun.
"Kami akan terus lihat anak usaha, khususnya perbankan, asuransi, dan
modal ventura," ujar Rico dalam konferensi pers di Kantor Pusat BNI, Rabu
(17/1/2018). Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni
menyebut, pihaknya menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk akuisisi. Dana
tersebut, imbuh Baiquni, juga akan digunakan untuk penyertaan modal kepada anak
usaha. Baca juga : Berhasil Turunkan Kredit Bermasalah, Ini yang Dilakukan BNI
"Rp 3 triliun untuk penyertaan, akuisisi bank, anak usaha juga, kami belum
tahu targetnya yang mana ya. Tahun kemarin kami siapkan juga Rp 3 triliun tidak
terpakai semua, hanya Rp 1,3 triliun yang terpakai," jelas Baiquni.
Terkait pertumbuhan anorganik, Baiquni menyatakan sejak beberapa tahun terakhir
perseroan selalu memasang target pertumbuhan anorganik dalam Rencana Bisnis
Bank (RBB) yang diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun demikian, akuisisi bank bukan hal yang mudah.
Baiquni menuturkan, akuisisi terhadap bank dilakukan untuk memperkuat bisnis
inti BNI. Selain itu, BNI juga akan melihat harga yang harus dibayar untuk
akuisisi tersebut. "Kalo ingin akuisisi, kami lihat besarnya aset, apakah
bisnisnya melengkapi core business kami, dan bagaimana harganya," terang
Baiquni. BNI telah menargetkan 10,2 persen dari total laba tahun ini
dkontribusikan oleh lima anak usaha BNI yang terdiri dari BNI Syariah, BNI
Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, dan BNI Asset Management. Tahun lalu,
kelima anak perusahaan tersebut mampu berkontribusi 9,8 persen terhadap total
laba konsolidasi BNI. Angka ini naik dibandingkan tahun 2016 yang kontribusinya
sebesar 8,4 persen.
Ø Pemegang Saham Setujui Akuisisi Indolakto
oleh Indofood
Pemegang
saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (BEI:“INDF”) hari ini menyetujui rencana
Perseroan untuk melakukan akuisisi terhadap 100% saham Drayton Pte Ltd
(“Drayton”) dari Pastilla Investment Ltd (“Pastilla”), termasuk pengalihan
pinjaman tanpa bunga sebesar USD100,5 juta, yang diperoleh Drayton dari
Pastilla (disebut “Rencana Transaksi”), dengan Nilai Pembelian sejumlah USD350
juta.
Drayton
secara efektif memiliki 68,57% saham PT Indolakto, salah satu produsen susu
terkemuka di Indonesia,memproduksi beragam jenis susu seperti susu kental
manis, susu bubuk, susu steril, susu UHT dan susu pasteurisasi. Selain itu, Indolakto
juga memproduksi es krim, minuman yogurt dan mentega.
Merek-merek
Indolakto, antara lain Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Orchid Butter dan
Indoeskrim, merupakan merek-merek terkemuka di pasar dan sebagian dari
merek-merek tersebut memiliki pangsa pasar yang cukup signifikan
“Kami
sangat berterima kasih kepada para pemegang saham atas dukungannya untuk
Rencana transaksi ini. Indofood sekarang berada pada posisi yang lebih baik
untuk mengarah menjadi “Progressive Total Food Solutions Company”,
yang secara dinamis senantiasa berusaha untuk memenuhi perubahan selera
konsumen. Indolakto akan memberikan kesempatan kepada Indofood untuk dapat
langsung memasuki salah satu industri yang berkembang dengan pesat, sekaligus
melakukan ekspansi portofolio produk ke kategori makanan yang lebih sehat dan
bernutrisi,” ujar Anthoni Salim, Presiden Direktur dan CEO PT Indofood Sukses
Makmur Tbk.
Berdasarkan
laporan yang dikeluarkan oleh PT Capricorn Indonesia Consult Inc, pertumbuhan
tahunan industri susu di Indonesia pada periode 2002-2006 hampir mencapai 20%.
Berdasarkan laporan dari USDA Global Agriculture Information Network, konsumsi
susu per kapita di Indonesia pada tahun 2007 hanya sebesar 7,7 kg, lebih rendah
dibandingkan Malaysia, Thailand, Filipina, dan Kamboja. Konsumsi susu per
kapita ini diharapkan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Rencana
Transaksi ini akan dibiayai oleh dana internal dan pinjaman dari bank, dan
diharapkan akan selesai pada akhir Desember 2008.
Ø Philip Morris Indonesia Akuisisi HM Sampoerna
TEMPO
Interaktif, Jakarta: PT Philip Morris Indonesia telah
mengambil alih 40 persen saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dengan harga
persaham Rp 10.600 pada Sabtu, 12 Maret 2005. "Pengambilanalihan saham
akan diselesaikan pada 18 Maret 2005," kata Niken Rachmad, Head of
Corporate Communications PT HM Sampoerna Tbk dalam siaran persnya di
Jakarta, Senin (14/3). Menurut Presiden Direktur Philip Morris Indonesia,
Alexander Reisch, dalam pengumuman tertulis kepada Bursa Efek Jakarta hari ini,
akuisisi dilakukan untuk investasi strategis.Setelah proses akuisisi saham
selesai, Philip Morris juga akan melakukan penawaran tender untuk seluruh sisa
saham dengan harga yang sama persahamnya. "Penawaran tender tersebut
diharapkan selesai dalam waktu lebih kurang 80 hari," kata Niken.
Philip
Morris Indonesia adalah anak perusahaan yang seluruh sahamnya secara tidak
langsung dimiliki oleh Phillip Morris International Inc, sebuah perusahaan
rokok asal Amerika Serikat.Menurut Niken, Philip Morris juga telah
memberitahukan Direksi HM Sampoerna bahwa Phillip Morris akan melanjutkan
bisnis inti HM Sampoerna dan mengembangkan brand equity dari
produk-produknya yang telah ada. (fanny febiana - tnr)
Ø PT Semen Gresik kaji akuisisi batubara di Riau
Rencana
akuisisi tambang batubara juga merupakan strategi perseroan untuk mengamankan
kebutuhan energi di pabrik-pabrik semen perseroan yang tersebar di Sumatera,
Jawa, dan Sulawesi.
Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Gresik Tbk (SMGR)
mengaku sedang melakukan kajian terhadap akuisisi sebuah tambang batubara yang
berlokasi di Provinsi Riau.Direktur Pengembangan Usaha perseroan, Erizal Bakar
usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu mengatakan,
studi terhadap tambang masih terus dilakukan.
"Di tambang ini diperkirakan memiliki cadangan
terduga batubara sebanyak 16 juta ton dengan kandungan kalori sebesar
4.800-5.500 cal. Kami ingin menjadi mayoritas di tambang ini," ujarnya.Ia
mengatakan, aksi korporasi itu sesuai dengan rencana jangka menengah dan
panjang perseroan untuk meningkatkan kapasitas terpasang produksi semen.Ia
menambahkan, rencana akuisisi tambang batubara juga merupakan strategi
perseroan untuk mengamankan kebutuhan energi di pabrik-pabrik semen perseroan
yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Tambang di Riau untuk memenuhi batubara di pabrik
Semen Padang, diharapkan akan dapat diakuisisi pada semester pertama tahun
depan," ujarnya.Selain itu, ia mengemukakan, perseroan juga tengah
menjajaki kerjasama operasi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan (Kalsel).Menurutnya,
tambang di Kalsel itu terdapat cadangan batubara sebanyak juta delapan ton
dengan kandungan kalori 5.800-6.100.
Tambang yang ada di Kalsel hanya kerjasama produksi,
porsinya belum diketahui. Nanti akan produksi satu juta ton per tahun untuk kebutuhan
pabrik Tonasa," katanya.Meski demikian, ia belum dapat memberikan
informasi lebih detil terkait biaya akuisisi dan kerjasama itu. Namun, secara
total, grup Semen Gresik butuh empat juta ton batubara per tahun. Semen Padang
butuh satu juta ton, Semen Gresik dua juta ton, dan Tonasa sebanyak satu juta
ton.Sementara dalam RUPS Luar Biasa, Semen Gresik tidak mencapai kuorum.
Rapat yang
mengagendakan perubahan susunan direksi perseroan akan dilaksanakan kembali
mengikuti prosedur yang ada di dalam Anggaran Dasar SMGR."Nanti akan kami
umumkan pemanggilan RUPS kedua dengan agenda yang sama," ujar Direktur
Utama SMGR, Dwi Soetjipto menambahkan.
Ø UNTR Tuntaskan Akuisisi 3 Perusahaan Tambang Batubara
Topsaham- PT United Trcator Tbk (UNTR) menyatakan anak usahanya PT Pamapersada Nusantara telah menuntaskan akuisisi 20% saham PT Bukit Enim Energi (BEE) pada tanggal 4 Juli 2011 lalu. Corporate Secretary UNTR, Sara K Loebis dalam keterbukaan informasi BEI di Jakarta, Kamis (7/7),mengatakan degan tuntasnya akuisisi tersebut, maka Pamapersada Nusantara telah menjadi pemilik sah 20% saham BEE.
BEE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dengan kolasi pertambangan yang terletak di Kabupaten Muara Enim,Sumsel.Sara juga menambahkan perseroan melalui Pamapersada saat ini juga sedang melakukan tahap untuk menaikkan kepemilikan sahamnya pada PT Asmin Bara Bonang (ABB) dan PT Asmin Bara Jaan (ABJ) menjadi 60%."Saat ini perseroaan telah memiliki saham pada kedua perusahaan tersebut sebesar 30%," tukasnya.
Selain itu lanjut Sara, Akuisis yang dilakukan pada saham BEE dan kenaikan kepemilikan pada ABB dan ABJ tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana yang diatur dalam perturan Bapepam No. IX.E.2 tentang transaksi usaha dan perubahan kegiatan usaha utama mengingat nilai dari akuisis tersebut adalah di bawah batas nilai transaksi sebagaimana yang disebutkan dalam peraturan tersebut.
Sumber: https://www.academia.edu/RegisterToDownload#ChooseAccountChecklists